Williiam King (1786-1865).
Sebagai dokter, ia melihat kehidupan buruh dari dekat. Maka ia mulai berusaha untuk membantu mereka. Ia mendorong mereka untuk mendirikan toko, tempat mereka dapat membeli barang-barang kebutuhan hidup dengan harga yang lebih murah, dari keuntungan yang diperoleh nanti dapat memperbaiki kehidupan buruh, misalnya mmperbaiki perumahan dan kesehatan. Sebagai modal pangkal dikumpulkannya uang (iuran) dari kaum buruh sendiri. Uangnya sendiri pun disumbangkannya. Maka berdirilah toko yang pertama pada tahun 1827. Dalam beberapa tahun sudah ada lebih dari 100 toko serupa, selain toko juga dibentuk beberapa koperasi produksi. William king segera melihat juga perlunya pendidikan kaum buruh. Untuk itu ia mengeluarkan brosur-brosur sederhana, dan sebuah majalah bernama “ The Cooperator” yang berpengaruh luas dalam mempekenalkan ide koperasi. Namun demikian, usaha-usaha William King ini pun tidak berlangsung lama. Setelah King meninggal, semua koperasi yang didirikan atas inisiatifnya mati lagi, terutama terbentur pada masalah-msalah ekonomi.
-para pengurus koperas belum berpengalaman dalam hal pengurusan toko. Soal-soal perdagangan dan manajemen. Para anggota sendiri belum begitu yakin akan ide koperasi ; masih banyak yang hanya memanfaatkan koperasi untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri. Tantangan sedikit saja sudah cukup untuk membuat mereka meninggalkan kopearasi
-Banyak pedagang bersedia menjual dagangannya dengan kredit (ngebon), barang boleh dibawa dulu kalau memang belum ada uangnya. Toko-toko koperasi juga diharapkan memberikan kredit. Tetapi modalnya masih sangat terbatas, sehingga kredit tersebut menyebabkan usaha koperasi macet. Sedang kalau toko koperasi minta pembayaran tunai, banyak anggota menghindari toko koperasi dan berbelanja pada pedagang tempat mereka bisa beli dengan kredit
Jumat, 02 Mei 2008
William KIng
Label:
Perintis Koperasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar