Nilai semangat anggota identik dengan perilaku anggota. Nilai semangat ini harus dijaga dan dilaksanakan oleh semua anggota agar CU tetap hidup dan berkembang. Nilai ini harus menjadi syarat mutlak bagi anggota apalagi yang akan menjadi pengurus atau pengawas CU. Sejatinya pengurus maupun pengawas harus memberikan teladan kepada para anggotanya. Jika mereka tidak memberikan teladan maka akan diikuti oleh para anggota. Kesalahan memilih pengurus akan berdampak sistemik pada pertumbuhan dan perkembangan CU bahkan kehancuran CU itu sendiri. Inilah Nilai semangat keanggotaan CU: 1. Menolong diri sendiri, menjadi anggota CU bertujuan untuk ”Menolong diri sendiri”. Salah satu bentuk menolong diri sendiri adalah menabung secara rutin, Anggota yang membutuhkan boleh meminjam dari uang tabungan-tabungan yang terkumpul. Anggota yang meminjam nantinya harus mengembalikan pinjamannya dengan penuh tanggung jawab. 2. Bertanggung jawab kepada diri sendiri, menjadi orang yang bertanggung jawab artinya bertindak dan terlibat atas keputusan diri sendiri. Anggota yang bertanggung jawab adalah mereka yang menabung dengan kesadaran sendiri. Anggota yang meminjam harus mengembalikan pinjamannya atas kesadaran sendiri. Berani meminjam berarti ”mampu dan mau mengembalikan” secara sadar dan bertanggung jawab. 3. Demokrasi, menjunjung tinggi nilai-nilai ”Demokrasi” artinya berkaitan dengan hak suara. Satu anggota satu suara walaupun seorang anggota memiliki tabungan besar. Semua anggota memiliki hak suara yang sama, kecuali anggota yang lalai mengangsur pinjaman tidak memiliki hak suara (adalah anggota yang tidak bertanggung jawab). Di CU juga diatur bahwa satu anggota hanya boleh maksimal memiliki tabungan paling tinggi 20% dari total Aset. 4. Kesetaraan, para anggota CU diperlakukan sama. Tidak ada pembedaan kaya atau miskin, laki atau perempuan, pejabat atau bukan pejabat. Semua Sama. Setiap anggota wajib mengikuti DIKSAR (pendidikan dasar) CU dan wajib mengikuti semua kebijakan yang telah ditetapkan. Pengurus juga harus mentaati kebijakan pinjaman yang ada sama seperti anggota lain. Sungguh tidak pantas jika ada pengurus yang ingin meminjam namun tidak bersedia mengikuti ketentuan yang mereka tetapkan. 5. Swadaya, mengandung arti dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Karens bersifat mandiri dan berdaulat CU tidak menerima penyertaan modal dari luar. Untuk itu CU harus memiliki cara untuk menciptakan modal dari anggota. Lalu simpanan atau modal yang terkumpul diupayakan beredar kembali kepada anggota 70% hinga 80% dari Aset yang ada. Karena itu pertumbuhan CU juga tergantung pada pertumbuhan jumlah anggotanya. 6. Setiakawan (solidaritas), anggota CU memiliki ikatan pemersatu (commond-bond) para anggotanya. Mereka saling kenal, saling berbagi pengalaman dan saling membantu memecahkan masalah bersama. ”Anda susah saya bantu, saya susah anda bantu” begitulah ungkapan yang dekat pada anggota. Salah satu produk solidaritas yang ada di CU adalah Santunan Duka untuk ahli waris anggota yang meninggal. Dananya dikumpulkan dari iuran anggota. Bila ada anggota yang meninggal, maka ahli warisnya akan mendapatkan Santunan yang jumlahnya 10X lipat dari iuran yang dibayarkan anggota. 11. Keadilan, Nilai-nilai keadilan secara konsisten diterapkan di CU. Bagi anggota yang menyetor diawal bulan akan menerima balas jasa simpanan yang lebih besar dibanding dengan anggota yang menyetor diakhir bulan. Bagi anggota yang memiliki simpanan besar akan mendapatkan balas jasa yang besar sesuai ketentuan yang disepakati. Kepada yang memberi pasti menerima. Yang hanya mau menerima saja tidak layak menjadi anggota CU. Apabilla ada anggota yang baru masuk CU langsung mau pinjam besar, padahal tabungannya baru sedikit, apabila ada anggota yang hanya menabung saja untuk menerima balas jasa simpanan dan tidak mau meminjam. Ini melanggar nilai-nilai keadilan. Tidak adil jika anggota yang simpanannya kecil meminjam besar dan tidak adil jika anggota hanya mau menerima balas jasa simpaman saja tanpa mau berpartisipasi meminjam. CU yang sering melanggar nilai-nilai keadilan pasti akan mengalami kebangkrutan. Sumber : http://www.puskopditbkcukalimantan.org/index.php/filosofi.
Baca selengkapnya..Sabtu, 09 Juni 2012
Nilai Nilai Credit Union
Credit Union merupakan salah satu lembaga keuangan, yang mengkondisikan anggotanya untuk memulai, berkembang dan mengontrol kegiatannya dengan Pendidikan dengan pendidikan,anggota diharapkan menanamkan nilai nilai Credit union, yaitu : 1. Keadilan, secara konsisten menciptakan produk pelayanan kepada para anggotanya dan fokus hanya kepada anggota. Dapat dipantau dengan cara: melihat apakah penetapan nilai produk dapat meningkatkan pelayanan yang menguntungkan pada anggotanya. 2. Integritas, menunjukaan perhatian, komitmen dan kejujuran termasuk dalam hal pelaporan. Dapat dipantau dengan cara: 1) Menggunakan semua informasi yang tersedia dan metode pelaporan yang benar, 2) Para pemegang saham sadar akan pelaporan itu, 3) Jangkauan dan penyampaian informasi berguna bagi pemegang saham, 4) Laporan anggota meliputi indikator-indikator yang dapat diukur, manfaat keuangan yang bernilai yang diberikan kepada anggota melalui penetapan nilai produk. 3. Profesionalisme, pelayanan yang efisien, efektif dan tepat waktu atas kerjasama pengurus, pengawas dan manajemen yang terlatih dengan dukungan sistem komunikasi dan operasional yang dikelola dengan baik. Dapat dipantau dengan cara: melihat data keluhan anggota, menggunakan teknik survey dan umpan balik. 4. Bertanggung Jawab, didukung oleh manajemen kehatihatian (prudent management) dan ketersediaan modal yang kuat. Dapat dipantau dengan cara: melihat terpenuhinya Indikator keuangan kunci dan sesuai dengan standard Operasional CU 5. Kerjasama, masukan para pemegang saham, seluruh lapisan masyarakat dan keterlibatan mereka memberikan manfaat kepada anggota serta masyarakat lokal melalui usaha kolektif. Dapat dipantau dengan cara: melihat jumlah organisasi masyarakat yang menggunakan CU, jumlah nilai tambah atau manfaat yang diperkenalkan setiap tahun. 6. Perayaan, tuntutan organisasi yang sehat dengan kualitas pegawai yang baik perlu diperkuat dengan antusiasme perayaan keberhasilan. Hal ini merupakan hal penting dalam organisasi yang sehat. Perayaan untuk apresiasi kekuatan, talenta dan potensi orang-orang dalam organisasi akan mendorong peningkatan kepercayaan diri dan kompetensi dalam berorganisasi. Namun perlu juga mengakui kelemahan manusia atas kesalahan atau kegagalannya. Dapat dipantu dengan cara: 1) Survey terhadap staff dan Pengurus, 2) Volume peristiwa perayaan keberhasilan dan individu, 3) Perayaan bagi anggota yang menonjol 7. Saling menghormati, setiap orang harus diperlakukan dengan rasa hormat dan bermartabat. Dapat dipantau dengan cara: 1) Umpan balik anggota secara terus menerus, 2) Keluhan/komentar/saran (lisan dan tertulis), 3) Survey para pemegang saham dan masyarakat. 8. Tanggung gugat (accountable), Berkaitan dengan mitra masyarakat, pemerintah dan bisnis, maka harus bertanggung jawab demi kualitas kerja dan memberikan lebih dari apa yang diharapkan. Dapat dilakukan melalui keterbukaan berorganisasi yang mencerminkan pada kepercayaan dan kesadaran akan tanggung gugat bersama. Dapat dipantau dengan cara: 1) Transparansi laporan 2) Daftar sikap yang diinginkan dan disepakati bersama dengan menggunakan metode survey, wawancara, keluhan anggota hingga tingkat pembuatan keputusan yang didelegasikan. 9. Integrasi, bekerja adalah bagian penting dari hidup yang menyatu dengan aktivitas hidup lainnya. Bekerja dalam tim secara holistik, saling menghormati perbedaan dan keyakinan. Dapat dipantau dengan cara: 1) Survey persepsi staff & anggota, 2) Mengukur staff/volunter/aktivis yang memiliki perbedaan, keyakinan dan lain-lain. 10. Inovasi, secara aktif mencari cara untuk memperkenalkan program dan prosedur baru untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan melalui perubahan yang terus menerus baik dalam proses maupun sistem. Dapat dipantau dengan cara: 1) Mencatat dan Mengungkap gagasan program baru, 2) Menerima, 3) Mengevaluasi, 4) Mengembangkan, 5) Mengimplementasikan, 6) Mengukur hasilnya. Sumber :http://www.puskopditbkcukalimantan.org/index.php/filosofi/63-nilai-nilai-dasar-credit-union
Baca selengkapnya..Kamis, 15 September 2011
SoalPertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Soal Pertumbuhan Ekonomi
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dari perkembangan ….
A. Pendapatan nasional
B. Indikator per kapita
C. Pendapatan per kapita
D. Sektor-sektor ekonomi
E. Sarana-sarana masyarakat
2. Data produk Nasional bruto negara KYZ
Tahun 2008 = 111.892 milyar
Tahun 2009 = 118.385 milyar
Tahun 2010 = 126.642 milyar
Tahun 2011 = 131.101 milyar
Berdasarkan data di atas, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 adalah ….
A. 3,40%
B. 3,52%
C. 6.92%
D. 6.97%
E. 10.74%
3. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi antara lain:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Masa berternak dan bertani
3. Masa rumah tangga kota
4. Masa bertani dan kerajinan tangan
5. Masa rumah tangga bangsa
Yang tergolong tahap perkembangan ekonomi menurut Karl Bucher ….
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E.3, 4 dan 5
4. Di bawah ini adalah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi:
1. Fase primitif
2. Fase peternakan
3. Fase pertanian
4. Fase pertanian dan industri
5. Fase pertanian, industri, dan perdagangan
Tahap - tahap pertumbuhan ekonomi tersebut dikemukakan oleh ….
A. Bruno Hilderbrand
B. Friedrich List
C. Karl Bucher
D. W.W. Rostow
E. Warner Sombart
5. Suatu negara mengalami perubahan drastis dalam masyarakat, tercipta kemajuan yang pesat sehingga timbul penanaman modal. Menurut W.W Rostow negara tersebut berada pada ….
A. Masa tradisional
B. Masa peralihan
C. Masa kematangan
D. Masa tinggal landas
E. Masa konsumsi tinggi
6. Yang merupakan faktor perkembangan ekonomi adalah ….
A. Sumber daya alam, produksi nasional, kesempatan kerja
B. Sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi dan modal
C. Sumber daya manusia, sumber daya modal, produksi nasional
D. Teknologi, pendapatan nasional, produksi nasional
E. Kesempatan kerja, pendapatan nasional, sumber daya manusia
7. Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa akan melalui tahap-tahap …
A. Rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, rumah tangga dunia
B. Berburu dan mengembara, pertanian dan kerajinan, perniagaan, industri, dan perdagangan
C. Pertukaran secara barter, pertukaraan dengan perantaraan uang, pertukaran dengan kartu kredit
D. Tradisional, transisi, lepas landas, kematangan, konsumsi tinggi
E. Pra- kapitalis, kapitalis madya, kapitalis raya
8. Matrik tahap-tahap pertumbuhan ekonomi dari beberapa tokoh sebagai berikut:
No. A B C
1. Rumah tangga Tertutup Masa pertanian dan kerajinan Tahap ke arah kedewasaan
2. Masa berburu dan mengembara Rumah tangga kota Masa kerajinan industri dan perniagaan
3. Masa berternak dan bertani Tahap konsumsi tinggi Rumah tangga dunia
Berdasarkan matrik di atas, yang ternasuk tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah ….
A. A1, A2, dan C2 D. A2, B2 dan C2
B. A1, B2 dan C3 E. A2, B3 dan C2
C. A2, B1 dan C1
9. Pendapatan perkapita bangsa Indonesia sebagai berikut:
Tahun 1998 = US$ 625
Tahun 1999 = US$ 640
Tahun 2000 = US$ 650
Laju pertumbuhan ekonomi tahun 1999 …
A. 1,54% D. 2,40%
B. 1,56% E. 4,00%
C. 2,34%
10. Dampak negatif dari pembangunan ekonomi antara lain….
A. Pemerataan pendapatan
B. Pencemaran lingkungan
C. Mengurangi penganguran
D. Meningkatan pendapatan
E. Mengubah struktur perekonomian
11. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi:
1. Peningkatan produksi dan pendapatan
2. Perubahan komposisi penduduk
3. Meningkatnya GNP
4. Adanya distribusi pendapatan semakin merata
5. Adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat
Pembangunan ekonomi ditandai dengan ….
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5
B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
12. Berikut ini rumusan tentang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi:
1. Proses menaikkan pendapatan nasional dan mengurangi kemiskinan
2. Proses menciptakan perubahan yang merupakan kemajuan menuju perbaikan
3. Kenaikan produksi nasional lebih besar daripada kenaikan jumlah penduduk
4. Ditentukan oleh produk dan jumlah penduduk
5. Kenaikan produk nasional perkapita dalam jangka panjang
Yang termasuk pembangunan ekonomi adalah ….
A. 1, 2 dan 5 D. 2, 4 dan 5
B. 2, 3 dan 4 E. 3, 4 dan 5
B. 2, 3 dan 5
13. Yang termasuk modal dasar pembangunan adalah
A. Sosial budaya, klimatologi, geologi dan topografi
B. Kedaulatan bangsa, jumlah penduduk, sosial budaya
C. Sumber alam, modal budaya, sosial budaya
D. Flora dan fauna, demografi, hidrografi dan geografi
E. Rohaniah dan mental, kedudukan geografis, potensi bangsa
14. Berikut ini adalah manfaat pembangunan ekonomi, kecuali ….
A. Meningkatkan pendapatan masyarakat
B. Meciptakan dan meningkatkan lapangan kerja
C. mengubah struktur ekonomi dari agraris ke industri
C. Melestarikan lingkungan hidup
E. Menciptakan pemerataan kesempatan kerja
15. Dibawah ini merupakan hambatan pembangunan ekonomi nasional, kecuali ….
A. Kekurangan tenaga ahli
B. Kekurangan modal
C. Struktur penduduk yang tidak menguntungkan
D. Distribusi penduduk yang tidak merata
E. Kebudayaan yang beraneka ragam
16. Suatu wilayah yang perkembangannya sangat cepat sehingga dapat dijadikan pusat pembangunan wilayah yang dapat mempengaruhi daerah-daerah disekitarnya, disebut ….….
A. Kawasan pembangunan D. Pusat pertumbuhan
B. Kawasan berikat E. Kawasan industri
C. Pusat pembangunan
17. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan-pembangunan ekonomi:
1. Sumber daya manusia yang banyak
2. Kesempatan kerja sempit
3. Sumber daya alam yang melimpah
4. Modal yang sedikit
5. Penguasaan teknologi modern
Yang termasuk faktor-faktor penghambat pembangunan ekonomi dinegara berkembang adalah ….
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 3 dan 4
B. 1, 2 dan 4 E. 2, 3 dan 5
C. 1, 3 dan 5
18. Pertumbuhan ekonomi dari salah satu tokoh aliran historis antara lain
1. Tukar menukar secara innatura atau barter
2. Tukar menukar dengan perantara uang
3. Tukar menukar dengan menggunakan kredit
Yang mengemukakan pendapat tersebut adalah…
A. Frienrich List D. Werner Sombart
B. Bruno Hilderbrand E. Max Weber
C. Gustav Von Schmoller
19. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari hubungan antara produsen dalam menyalurkan hasil produksinya sampai konsumen.
A. Friedrich List D. Karl Bucher
B. Werner Sombart E. W.W Rostow
C. Bruno Hilderbrand
20. Usaha untuk meningkatkan mutu tenaga kerja dilakukan dengan …
a. penambahan jam kerja dan penambahan alat produksi
b. penambahan upah dan penambahan jam kerja
c. perbaikan jaminan sosial dan penggantian alat produksi
d. pengawasan pelaksanaan kerja dan penambahan jam kerja
e. penyelenggaraan latihan kerja dan pemeliharaan kesehatan karyawan
21. Teori ekonomi yang menekankan bahwa proses pembanungan jangka panjang pada suatu saat mencapai stasionary state dikemukakan oleh .....
A. David Ricardo D. Harrod-Domar
B. Schumpeter E. Adam Smith
C. Thomas Robert Malthus
22 sampai nomor 36
Pililihlah A jika 1 jawaban yang benar
Pililihlah B jika 2 jawaban yang benar
Pililihlah C jika 3 jawaban yang benar
Pililihlah D jika 4 jawaban yang benar
Pililihlah E jika semua benar
22. Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
1. kenaikan PDB
2. keadaan negara berkembang
3. adanya aspek pemerataan pendapatan
4. PDB dihitung dari tahun ke tahun
5. tidak memandang perubahan dan modernisasi dalam struktur ekonomi
23. Persamaan pertumbuhan dan pembangunan
1. merupakan kecenderungan dibidang perekonomian
2. adanya kenaiakn PDB
3. dihitung dari tahun ke tahun
4. tujuan akhir sebagai tolok ukur adalah pendapatan perkapita
5.keadaan ekonomi negara maju
24. Faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah............
1. sumber daya alam
2. sumber daya manusia
3. pembentukan modal
4. teknologi
5. sistem soail masyarakat
25.Manfaat teknologi adalah ..........
1. dapat mempertinggi efesiensi
2. dapat menimbulkan pengangguran
3. inovasi
4. biaya hidup mahal
5. adanya angka ketergantungan
26.Sikap masyarakat yang mendorong pembangunan adalah .
1. sisten tuan tanah
2. hemat
3. kerja keras
4. terbuka terhadap IPTEK
5. sikap yang egois
27. Teori pertumbuhan ekonomi yang beraliran historis adalah dari ..............
1. Adam Smith
2. Robert Solow
3. Freidreik List
4. Karl Bucher
5. WW. Rostow
28. Teori pertumbuhanh ekonomi menurut teori Austria meliputi ............
1. Wener Sombart
2. Friedrik List
3. TR. Malthus
4. Davd Ricardo
5. Harrod-Domar
29.Yang termasuk ciri Vorkapitalismus/ prakapitalis adalah ....
1. adanya sifat kekeluargaan
2. sistem barter
3. kehidupan ekonomi dinamis
4. kehidupan disektor pertanian
5. adanya spesialisasi
30. Tahap perekonomian dari kapitalis purba, kapitalis madya, kapitalis raya dan kapitalis akhir teori dari ..
1. Karl Bucher
2. Friedrik List
3. Wener Sobart
4. Harrod Domar
5. WW. Rostow
31. Ciri Rumah tangga kota adalah ...........
1. munculnya spesialisasi
2. adanya pertukaran dan perdagangan
3. muncul golongan tukang, pedagang, petani
4. muncul lapangan kerja industri
5. diperlukan angkatan perang
32. Tahap pertumbuhan menurut freidrich List adalah .....
1. masyarakat pengembaraan
2. masyarakat beternak
3. masa bertani
4. masa bertani dan kerajinan
5. masa industri dan perniagaan
33.Ciri-ciri stasionary State (situasi ekonomi mandeg)
1. jumlah out-put konstan
2. jumlah penduduk tetap
3. akumlasi modal berhenti
4. tingkat upah alamiah
5. tingkat sewa tanah minimal
34. Dampak negatif pembangunan ekonomi....
1. perubahan fisik lengkungan hidup
2. membantu masyarakat hidup lebih mudah
3. perubahan lingkungan sosial
4. perubahan lingkungan alam akibat polusi
5. meningkatkan persediaan barang dan jasa
35. Faktor-faktor yang menentukan pembangunan ekonomi suatu negara .....
1. sumber daya manusia
2. sumber daya alam
3. pembentukan modal
4. ilmu pengetahuan dan teknologi
5. sosialisasi
36. Tahap pertumbuhan menurut WW. Rostow
1. masyarakat tradisional
2. prasyarat lepas landas
3. lepas landas
4. menuju kearah kedewasaan
5. kapitalis akhir
Senin, 12 September 2011
Soal Ketenagakerjaan
I. Pilihlah satu jawaban yang benar !
1.Sejumlah angkatan kerja yang dapat diserap oleh permintaan tenaga kerja disebut ….
a.lapangan kerja
b.tenaga kerja
c.kesempatan kerja
d.tingkat kesempatan kerja
e.angkatan kerja
2.Angkatan kerja yang mempunyai pendapatan yang rendah atau jumlah jam kerja rendah disebut ….
a.pengangguran teknologi
b.pengangguran siklis
c.pengangguran
d.pengangguran musiman
e.pengangguran tak kentara
3.Berikut ini adalah penyebab terjadinya pengangguran, kecuali ….
a.tingkat pertumbhan penduduk tinggi
b.rendahnya tingkat investasi
c.rendahnya tingkat pendidikan
d.rendahnya ketrampilan tenaga kerja
e.gejolak politik dan stabilitas politik
4.Pengangguran yang tidak mau bekerja dengan tingkat upah yang berlaku disebut ….
a.proyek padat karya
b.mempertinggi kualitas SDM
c.meningkatkan produktivitas
d.investasi padat modal
e.memperbanyak investasi
5.Pembangunan sumber daya manusia Indonesia ditekankan untuk ….
a.menggali potensi tenaga kerja
b.memperluas kesempatan kerja
c.menciptakan kesempatan kerja
d.meningkatkan kualitas SDM
e.memperbanyak tenaga kerja produktif
6.Pengangguran structural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi misalnya perubahan dari struktur pertanian ke industri. Berikut ini tidak termasuk dalam konsep pengangguran tersebut adalah ….
a.menganggur karena digantinya oleh teknologi modern
b.buruh tani sawah menganggur karena diganti oleh traktor
c.menganggur karena banyaknya industri atau pabrik yang bangkrut
d.penarik becak menganggur karena adanya angkutan umum
e.menurunnya permintaan terhadap penjahit tradisional karena terdesak industri garmen
7.Pengangguran yang disebabkan oleh rasio modal dengan tenaga kerja dalam proses produksi yang semakin bertambah disebut ….
a.tidak kentara
b.teknologi
c.structural
d.siklis
e.sukarela
8.Sumber daya manusia yang termasuk dalam usia kerja, maka dikelompokkan ke dalam ….
a.kesempatan kerja
b.angkatan kerja
c.pencari kerja
d.tenaga kerja
e.penawaran tenaga kerja
9.Penganggur dapat berakibat pada hal-hal berikut ini, kecuali ….
a.kehilangan penghasilan
b.kehilangan pekerjaan
c.ketrampilan menjadi berkurang
d.keahlian berkurang
e.keresahan di masyarakat
1o.Tingkat kesempatan kerja yang ada pada suatu Negara mencerminkan ….
a.permintaan dan penawaran
b.kemajuan suatu Negara
c.kemakmuran
d.keadaan tenaga kerja
e.tingkat kebutuhan tenaga kerja
Jumat, 11 Maret 2011
Konsep dan Pengertian Pengawasan
Istilah pengawasan dalam bahasa Inggris disebut controlling, yang oleh Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa: “… the modern concept of control … provides a historical record of what has happened … and provides date the enable the … executive … to take corrective steps …”. Hal ini berarti bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. More (dalam Winardi, 2000:226) menyatakan bahwa: “… there’s many a slip between giving works, assignments to men and carrying them out. Get reports of what is being done, compare it with what ought to be done, and do something about it if the two aren’t the same”.
Dengan demikian pengawasan pada hakekatnya merupakan tindakan membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dassein) dengan hasil yang diinginkan (das sollen). Hal ini disebabkan karena antara kedua hal tersebut sering terjadi penyimpangan?penyimpangan, maka tugas pengawasan adalah melakukan koreksi atas penyimpangan?penyimpangan tersebut.
Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu fungsi manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu organisasi memang mutlak diperlukan. Pelaksanaan suatu rencana atau program tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang baik dan berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan lambatnya atau bahkan tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.
Pengertian tentang pengawasan sangat beragam dan banyak sekali pendapat para ahli yang mengemukakannya, namun demikian pada prinsipnya kesemua pendapat yang dikemukan oleh para ahli adalah sama, yaitu merupakan tindakan membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dassein) dengan hasil yang diinginkan (das sollen), yang dilakukan dalam rangka melakukan koreksi atas penyimpangan?penyimpangan yang terjadi dalam kegiatan manajemen. Berikut beberapa pengertian tentang pengawasan dari para ahli:
Mockler (dalam Certo dan Certo, 2006:480) menyebutkan pengawasan sebagai : Controlling is a systematic effort by business management to compare performance to predetermined standard, plans, or objectives to determine whether performance is in line with theses standards and presumably to take any remedial action required to see that human and other corporate resources are being used in the most effective and efficient way possible in achieving corporate objectives.
Konsep pengawasan dari Mockler di atas, menekankan pada tiga hal, yaitu (1) harus adanya rencana, standard atau tujuan sebagai tolak ukur yang ingin dicapai, (2) adanya proses pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan, (3) adanya usaha membandingkan mengenai apa yang telah dicapai dengan standard, rencana, atau tujuan yang telah ditetapkan, dan (4) melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Dengan demikian konsep pengawasan dari Mockler ini terlihat bahwa ada kegiatan yang perlu direncanakan dengan tolak ukur berupa kriteria, norma-norma dan standar, kemudian dibandingkan, mana yang membutuhkan koreksi ataupun perbaikan-perbaikan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) yang mengatakan bahwa: Pada pokoknya controlling atau pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma?norma, standar atau rencana?rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sementara Mockler (dikutip Stoner & Freeman dalam Wilhelmus dan Molan 1994:241) mengatakan bahwa: Pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standard kinerja dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan?balik informasi, membandingkan kinerja sesungguhnya dengan standard yang terlebih dahulu ditetapkan itu, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan tengah digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan.
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah: “Proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.” Ciri terpenting dari konsep yang dikemukan oleh Siagian ini adalah bahwa pengawasan hanya dapat diterapkan bagi pekerjaan?pekerjaan yang sedang berjalan dan tidak dapat diterapkan untuk pekerjaan?pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan.
Terry (dalam Winardi, 1986:395) juga berpendapat tentang pengertian pengawasan ini, ia mengatakan bahwa: Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana?rencana. Jadi pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan?penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas?aktivitas yang direncanakan.
Koontz, et. al. (dalam Hutauruk, 1986:195) menyatakan bahwa: “Pengendalian adalah mengukur dan mengoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan, bahwa tujuan organisasi di semua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakan”.
Sujamto (dikutip Silalahi, 2002:177) lebih tegas mengatakan: Pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki serta sesuai pula dengan segala ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
Sementara Lembaga Administrasi Negara (1996:159) mengungkapkan bahwa: Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas?tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku. Pengawasan sebagai fungsi manajemen sepenuhnya adalah tanggung jawab setiap pimpinan pada tingkat mana pun. Hakikat pengawasan adalah untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta pelaksanaan tugas?tugas organisasi.
Berdasarkan pendapat dari LAN di atas, tampak bahwa subjek yang melakukan pengawasan adalah pimpinan. Hal senada juga ditegaskan oleh Koontz, et. al. (dalam Hutauruk, 1986:195) bahwa :”Fungsi pengendalian harus dilaksanakan oleh tiap-tiap manajer, mulai dari direktur sampai pengawas”.
Sementara Sarwoto (dalam Febriani, 2005:12) mengatakan bahwa: ”Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki”. Dari pendapat Sarwoto ini secara implisit dapat terlihat tujuan dari pengawasan yaitu mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana. Seluruh pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan dan bukan pekerjaan-pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
Berkaitan dengan arti pengawasan sebagai suatu proses seperti diungkapkan oleh LAN di atas, Soekarno (dalam Situmorang dan Juhir, 1994:20) menyatakan bahwa: “Pengawasan adalah suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan, agar apa yang dikerjakan sejalan dengan rencana”. Certo (dalam Maman Ukas, 2004:337) mengatakan bahwa : “Controlling is the process managers go trough to control”. Sementara Maman Ukas (2004:337) menyatakan bahwa:
Pengawasan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memantau, mengukur dan bila perlu melakukan perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan sehingga apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Hal senada dikemukakan oleh Manullang (1977:136) bahwa: “Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”. Pada hakekatnya, pandangan Manullang di atas juga menekankan bahwa pengawasan merupakan suatu proses dimana pekerjaan itu telah dilaksanakan kemudian diadakan penilaian apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan ataukah terjadi penyimpangan?penyimpangan, dan tidak hanya sampai pada penemuan penyimpangan tetapi juga bagaimana mengambil langkah?langkah perubahan dan perbaikan sehingga organisasi tetap dalam kondisi yang sehat.
Bertitik tolak dari pengertian para ahli tentang pengawasan sebagai mana diungkapkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah sebagai suatu proses kegiatan pimpinan yang sistematis untuk membandingkan (memastikan dan menjamin) bahwa tujuan dan sasaran serta tugas?tugas organisasi yang akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan standard, rencana, kebijakan, instruksi, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, guna pemanfaatan manusia dan sumber daya lain yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan
Sumber : http://sambasalim.com/manajemen/konsep-pengawasan.html
Jumat, 28 Mei 2010
Siklus akuntansi pada perusahaan dagang
Setelah mempelajari materi siklus akuntansi perusahaan jasa di kelas X (sebagian, dan leih mendalam di kelas XI semester I). Maka Pada semester 2 Kelas XI anda akan mempelajari dan memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang. Bagaimanakah akuntansi perusahaan dagang itu? Siklus Akuntansi Perusahaan dagang atau jasa hampir mirip, supaya memperoleh gambaran mengenai tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang maka untuk mengetahuinya silahkan ambil saja materi akuntansi Dagang 1 dan ambil saja materi akuntansi Dagang laporan keuangan selamat mencoba semoga sukses ujian semesternya
Baca selengkapnya..Kamis, 06 Mei 2010
Laporan keuangan
A. Harga Pokok Penjualan
Konsep terpenting dalam menyusun perhitungan Rugi Laba perusahaan perusahaan dagang adalah pengertian Harga Pokok Penjualan. Penghitungan Harga Pokok Penjualan. Secara sederhana Harga Pokok Penjualan dapat dihitung sbb.:
HPP = Barang Tersedia Untuk Dijual (BTUD) – Persediaan Akhir
BTUD = PersediaanAwal + PembelianBersih
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam awal penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang:
1. Persediaan Awal
Adalah persediaan barang dagangan pada awal periode, yang merupakan persediaan akhir dari periode sebelumnya. Persediaan awal terdapat pada kolom sebelah debet dengan nama perkiraan (nama akun) ikhtisar rugi laba. Angka yang ada merupakan nilai persediaan barang dagangan yang tercantum dalam neraca sisa (neraca saldo, neraca percobaan).
2. Pembelian Bersih
Pembelian Bersih merupakan pembelian dengan segala bebannya dikurangi retur dan potongan harga, dan potongan pembelian.
3. Persediaan Akhir
Persediaan akhir terletak di sisi kredit, dengan nama ikhtisar rugi laba, dalam neraca sisa.
B. Laporan Rugi Laba
Menurut langkah penyajiannya, laporan rugi laba dalam perusahaan dagang mempunyai 2 bentuk yaitu bentuk langsung (single step) dan bentuk bertahap (multiple step).
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Dalam Bentuk Langsung semua beban dan pendapatan digabungkan menjadi satu.
Laporan Rugi / Laba:
Total Pendapatan……………………………………………….xxx
HPP……………………………………………………………..xxx +
Laba Kotor………………………………………………………..…xxx
Total Beban Usaha…………………………………………………..xxx +
Laba Bersih………………………………………………………….xxx
b. Bentuk Tidak Langsung (Multiple Step)
Dalam Bentuk Tidak Langsung, beban dan pendapatan masing-masing dikelompokkan menurut jenisnya; beban usaha, di luar usaha, dan tidak biasa (luar biasa)
Pengelompokan perkiraan rugi / laba dalam perusahaan dagang terdiri atas kelompok:
1. Penjualan Bersih
2. Pembelian Besih
3. Beban Usaha
4. Beban / pendapatan di luar usaha
5. Beban / pendapatan tidak biasa ( atau sering disebut sebagai beban / pendapatan luar biasa)
Dengan pengelompokan tersebut maka laporan Rugi / Laba akan berbentuk laporan yang bertahap, dengan tahapan sbb.: